Postingan

3 - Perkenalan

Baru saja aku mendudukkan diriku di kuris panjang perpustakaan, suara gaduh yang berasal dari bagian belakang perpustakaan terdengar. Aku menoleh untuk melihat siapa orang tersebut, tapi sayang, siapapun orangnya tak bisa kulihat karena terhalang rak buku. Aku mengangkat kedua bahu tak acuh, kemudian kembali ke posisi awal dan membuka buku sejarah. Yah ... Tugasku menumpuk dan akan dikumpulkan besok pagi. Meskipun aku masih bisa mengerjakannya di rumah, tapi aku lebih suka mengerjakannya di perpustakaan sekolah yang cenderung tenang. Lagi pula, jika semua tugas sekolah sudah selesai lebih dulu, aku bisa melanjutkan cerita fiksi yang aku tulis dengan tenang. Yap! Aku suka menulis cerita fiksi dan membaca buku berbagai genre. Bagiku, selain tidur, menulis juga menjadi salah satu cara untuk beristirahat setelah mengerjakan berbagai tugas. Oh! Satu lagi, menulis selalu berhasil memperbanyak mood jelekku. BRUK . " Astagfirulloh!" Aku sontak terlonjak kaget. Konsentrasiku la

2 - Pertemuan Tak Terduga

Aku langsung menyentakkan tangannya saat sadar tentang hal itu dan memelototinya. "Hati-hati, dong! Jangan lari-lari! Kayak bocah aja!" kataku marah. Tapi dia malah terdiam dengan raut wajahnya terlihat bodoh saat memandangku. Aku mengernyit bingung setengah kesal. “Ck!" decakku jengkel. Seolah tersadar setelah mendengar decakanku, laki-laki itu langsung berkata, “Eh ... sorry , gue kesandung," dengan nada yang cepat dan senyum aneh, menurut pandanganku. “Dan, thanks karena udah nahan gue biar nggak jatuh," tambahnya lagi. Aku tak membalas kata-katanya maupun senyuman yang dia berikan padaku. Masih kesal dengan kejadian ‘hampir jatuh' dan semakin kesal ketika mengetahui ternyata dia bukanlah Eza yang aku pikirkan sehelumnya. Aku membuang napas keras, berusaha menghilangkan rasa kesal. Lalu, aku berjalan begitu saja meninggalkan dia. Tapi, belum sempat langkahku menjauhinya, dia menarik lenganku yang sontak saja membuatku kembali berbalik menghadapny